GenPI.co 
Mereka ditanya tentang frekuensi minum teh, mulai dari tidak pernah, kadang-kadang hingga sering dan setiap hari serta jenisnya, seperti teh hijau, hitam, hitam, atau lainnya.
Ini kemudian dianalisis berdasarkan hasil tes jumlah gula dalam urine, resistensi insulin dan status glikemik, yang didefinisikan sebagai riwayat diabetes tipe 2, penggunaan obat antidiabetes saat ini, atau tes toleransi glukosa oral 75g yang abnormal.
Minum teh setiap hari dikaitkan dengan peningkatan ekskresi glukosa urine dan penurunan resistensi insulin, menunjukkan kemungkinan lebih rendah terkena pra-diabetes dan diabetes tipe 2.
BACA JUGA: 4 Khasiat Madu Ternyata Dahsyat, Aman untuk Penderita Diabetes
Penderita diabetes sering kali menderita reabsorpsi glukosa ginjal, yang berarti ginjal mereka mengambil lebih banyak glukosa, mencegahnya dikeluarkan melalui urin dan berkontribusi terhadap kadar gula darah yang lebih tinggi.
Saat menyajikan hasil penelitian mereka di The European Association for the Study of Diabetes (EASD), di Hamburg, Jerman, para peneliti menemukan bahwa mereka yang menikmati secangkir teh memiliki risiko 15 persen lebih rendah terkena pradiabetes.
BACA JUGA: Tips Menangani Anak dengan Diabetes Melitus Tipe 1
Kemudian, 28 persen lebih rendah terkena diabetes tipe 2, dibandingkan dengan mereka yang tidak minum secangkir teh. (*)
Simak video pilihan redaksi berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
