WHO Sebut Depresi dan Kecemasan Meningkat, Pengguna Media Sosial Alami Tekanan Mental

WHO Sebut Depresi dan Kecemasan Meningkat, Pengguna Media Sosial Alami Tekanan Mental - GenPI.co
Ilustrasi pengguna media sosial. (elements envato/By nunezimage)

GenPI.co - Angka terbaru menunjukkan 88 persen penduduk Amerika Serikat menggunakan media sosial dan 90 persen di antaranya aktif terlibat dan berkontribusi pada berbagai platform media sosial.

Sayangnya, penelitian menunjukkan bahwa pengguna media sosial dewasa dan remaja melaporkan tekanan mental yang lebih besar.

Dilansir Psychology Today, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), depresi dan kecemasan telah meningkat sebesar 25 persen hanya dalam dua tahun terakhir.

BACA JUGA:  3 Alasan Kamu Sebaiknya Tidak Menelusuri Masa Lalu Pasangan di Media Sosial

Meskipun hal itu sebagian disebabkan oleh pandemi covid-19, banyak perubahan yang terjadi sebelum adanya virus corona dan mengakibatkan kurangnya hubungan sosial.

Dalam jangka pendek, platform media sosial berguna dan diperlukan. Namun, dalam jangka panjang, penggunaan berlebihan secara terus-menerus dapat berkontribusi pada kondisi kesehatan mental yang kita lihat saat ini.

BACA JUGA:  Peneliti Ungkap Aktivitas Media Sosial Bisa Menunjukkan Depresi

Pengguna media sosial berat memiliki kinerja yang lebih buruk pada tes kognitif, kehilangan kemampuan melakukan banyak tugas, dan perlu mengerahkan lebih banyak upaya untuk tetap fokus.

Faktanya, penggunaan media sosial secara berlebihan menyusutkan bagian otak dan mempengaruhi neuroplastisitas otak.

BACA JUGA:  Membimbing Anak yang Aktif Menggunakan Media Sosial Menjadi Tantangan Orang Tua

Lebih jauh lagi, media sosial membuat kamu merasa ingin kembali lagi. Ini memberikan imbalan langsung dalam bentuk pelepasan dopamin (hormon bahagia) setiap kali kamu memposting atau menerima notifikasi dari aplikasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya