Atraksi memanah di Destinasi Digital Gunung Kidul

Ksatria Jemparingan Hadir di Pasar Telaga Jonge

Ksatria Jemparingan Hadir di Pasar Telaga Jonge - GenPI.co
Pasar Digital Telaga Jonge.(Foto: GenPI Jogja)

Pasar Telaga Jonge, Gunung Kidul, Yogyakarta, semakin ramai saja. Buktinya, hadir perkumpulan panahan tradisional atau Jemparingan di destinasi tersebut. 

Menurut Lurah Pasar Telaga Jonge Agus Surya Widianta, para ksatria jemparingan itu bernama D'Jonge Archery. Anggotanya saat ini berjumlah 10 orang. Mereka merupakan anggota Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Jogja dari sekitar Pasar Telaga Jonge.

"Ini merupakan sebuah upaya kami untu melestrikan budaya. Dulu saya pernah bertemu dengan team Jemparinagan dari solo, salah satu pengurusnya menyampaikan. Jika tadi Gunung Kidul selalu mengirimkan kontingen Jempringan ketika ada lomba olahraga. Tetapi kini atlet dari Gunung Kidul jarang didengar lagi," ujar Agus, Kamis (8/11).

Hal itu yang membuat Agus serta para pengurus pasar tergerak untuk melestarikan Jemparingan. Jemparingan atau tradisi panahan kuno asal Bumi Mataram, adalah juga ikon di Jogja. Jemparingan bisa menjadi atraks pariwisata yang menjanjikan. 

Yang membuat Jemparingan berbeda dengan seni memanah pada biasanya, adalah pada posisinya. Dalam Jemparingan, ksatria panah membidik sasarannya dalam posisi duduk bersila. Pakaian yang digunakan pun juga berbeda. Peserta diwajibkan mengenakan pakaian adat, surjan/peranakan, jarit dan blangkon untuk pria, dan kebaya dan jarit untuk wanita.

"Jemparingn itu berbeda dengan panahan biasa. Ada aturan-aturannya. Di Jemparingan kita diajak diajak berlaku seperti orang jawa. Bahkan ketika memanah kita diwajibkan untuk duduk bersila. Ini menjadi gimik yang menarik untuk menjadi atraksi wisata," ujarnya.

Sementara, Ketua Tim D'Jonge Archery Muhammad Yasir Abdad mengatakan, Jemparingan di Pasar Telaga Jonge dijamin mengasikkan. Banyak hal yang bisa dipetik dari olah raga ini. Selain melatih fokus dan konsentrasi, Jemparingan juga mengajarkan kesabaran serta melatih kekuatan.

"Fokus melatih kesabaran kekuatan "manah" atau  hati dan melatih pernapasan adalah kesulitan sekaligus tantangannya. Sama pada saat melakukan olah raga yoga, butuh ketenangan pikiran, dan juga latihan pernapasan untuk mencapai kesempurnaan," ujar Yasir.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Selanjutnya