Pengamat ini Bilang, KPK Harus Bersih dari Kelompok Islam Radikal

Pengamat ini Bilang, KPK Harus Bersih dari Kelompok Islam Radikal - GenPI.co
Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disebutkan sebagai salah satu dari pegawai KPK yang tidak lolos tes wawasan kebangsaan. (Foto: Ricardo/JPNN)

GenPI.co - Narasi pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akibat gagalnya penyidik senior Novel Baswedan dan 74 orang lain dalam tes wawasan kebangsaan adalah tuduhan yang mengada-ada.

Hal itu diungkapkan oleh Pengamat komunikasi Ade Armando di tayangan YouTube CokroTV yang dikutip GenPI.co. Senin (10/2).

BACA JUGA: Eks Pengacara Rizieq ke Novel: Mundur Saja! Senior Kok Tak Lolos

Pasalnya, tes wawasan kebangsaan adalah ujian biasa yang dilakukan semua lembaga untuk menilai kapasitas, kualitas, dan integritas karyawan yang bekerja di dalamnya.

“Saat ini di Indonesia sedang menghadapi ancaman kelompok-kelompok yang mengancam NKRI. Ancaman yang paling menonjol adalah dari kelompok Islamis radikal,” ujar Ade Armando.

Menurut dia masalah yang dihadapi Indonesia bukan hanya teroris, tapi juga ancaman sistematis, terstruktur, dan masif dari kelompok Islamis radikal untuk menguasai lembaga-lembaga strategis di Indonesia.

“Jadi, ini bukan hanya sekadar kaum teroris atau geng-geng preman berjubah ala FPI atau pengusung khilafah seperti HTI,” ungkapnya.

Akademisi UI itu mengatakan bahwa para kelompok Islamis radikal berusaha menguasai lembaga-lembaga pemerintahan, universitas, sekolah, kementerian, BUMN, kepolisian, TNI, hingga KPK.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya