GenPI.co 
"Mereka itu disingkirkan atas nama tes wawasan kebangsaan. Apa tujuannya?" jelas Haris Azhar.
"Jangan-jangan mereka sebenarnya mau menyebut teroris, Taliban, kelompok radikal tetapi enggak mau diomongkan saja," sambungnya.
Mantan Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) ini juga menyebutkan, KPK juga menghadapi masalah besar di level pimpinan.
Menurut Haris Azhar, harusnya lembaga sebesar itu dipimpin oleh seseorang yang memiliki pikiran dan hati yang luas.
Pasalnya, kalau memang ada kesalahan, kata Haris Azhar, sebutkan kesalahannya apa dan rujukan untuk mengatakan kesalahan itu apa.
"Bukan tiba-tiba melakukan tes wawasan kebangsaan dengan pertanyaan-pertanyaan yang tidak berhubungan dengan tugas KPK," ungkap Haris Azhar.
Haris Azhar pun mengungkapkan, soal salat subuh pakai doa qunut itu bukan ranahnya KPK tetapi personal.
Oleh sebab itu, Haris Azhar kembali mengklaim mereka yang ingin menyingkirkan 75 pegawai KPK itu justru berlawanan dengan nilai-nilai kebangsaan dan tujuan dibentuknya NKRI.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
