Jumpa Media KPK Diretas, Rocky Gerung Sebut Literasi Istana Minim

Jumpa Media KPK Diretas, Rocky Gerung Sebut Literasi Istana Minim - GenPI.co
Pengamat politik Rocky Gerung. Foto: JPNN.com

GenPI.co - Pengamat politik Rocky Gerung menyampaikan pandangannya terkait aksi peretasan yang terjadi pada konferensi pers Indonesia Corruption Watch (ICW) bersama dengan delapan mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (17/5).

Menurut Rocky, kejadian tersebut menunjukkan literasi demokrasi pihak istana yang minim, terutama dalam menyikapi argumen dari pihak oposisi.

“Nanti istana akan ngomong ‘Ah, ini bukan istana, tapi ada orang yang membenci kalian’. Itu berarti orang itu disuruh istana,” ujarnya dalam video di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Rabu (19/5).

BACA JUGASoroti Kisruh KPK, Rocky Gerung Mendadak Sebut Jokowi Pengecut

Rocky mengatakan bahwa para akademisi sudah mulai vokal menentang kebijakan-kebijakan dari penguasa, sehingga pemerintah mulai memperluas wilayah pencekalan.

“Sebenarnya, sudah ada balancing dari cara penguasa melawan argumen oposisi, salah satunya lewat webinar di universitas yang dihadiri oleh tokoh-tokoh yang bagian dari kekuasaan,” paparnya.

Namun, Rocky menilai, bahwa masyarakat sudah beropini sinis dulu terhadap acara semacam itu. Pasalnya, publik memiliki penilaian yang buruk terhadap para tokoh yang merupakan bagian dari faksi kekuasaan.

“Sementara itu, orang berharap yang berbicara di dalam forum itu tokoh seperti Emil Salim atau Faisal Basri. Jadi, publik sudah pintar untuk memilah mana tokoh yang opininya benar atau buatan,” ungkapnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya