GenPI.co 
GenPI.co - Pengamat politik Rocky Gerung mengatakan pandangannya terkait peretasan yang terjadi pada konferensi pers Indonesia Corruption Watch (ICW) bersama dengan delapan mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (17/5/2021) lalu.
Rocky menilai bahwa para penguasa seharusnya senang dengan media sosial yang vokal menyatakan kritik terhadap pemerintah.
BACA JUGA: Peluang Ganjar Pranowo di Pilpres Terbuka Lebar, Asalkan...
Sebab, media sosial adalah sebuah alat bagi masyarakat Indonesia untuk berpikir.
“Mereka seharusnya senang, karena ada perimbangan opini dan bisa mencerdaskan masyarakat. Lain ceritanya kalau isinya maki-maki,” ujar dia dalam video di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Kamis (20/5/2021).
Rocky menyampaikan bahwa desain opini publik saat ini sudah tak bisa lagi dihalangi dengan cara yang beradab oleh istana.
“Oleh karena itu, dikerahkan teknologi penghalang opini publik, padahal teknologi itu dimaksudkan untuk memperluas opini publik. Paradoksnya jadi begitu,” katanya.
Filsuf itu memaparkan bahwa dalam sistem komunikasi seperti apa pun, kritik publik tak akan bisa dibendung. Oleh karena itu, sebaiknya opini publik itu tidak dihalangi, tapi dikanalisasi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
