GenPI.co 
GenPI.co - Polemik antara Novel Baswedan dan anggota yang tak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) di KPK terus mencuat ke publik.
Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS menanggapi kiprah Novel Baswedan bersama KPK.
Meski dikenal sebagai penyidik senior KPK, kemungkinan Novel terpapar paham radikalisme tetap ada.
BACA JUGA: Tanpa Novel Baswedan, KPK Harus Berani Bongkar Korupsi APBD DKI
"Berdasarkan temuan dari badan penanggulangan teroris juga ada yang terpapar, kan. Baik polisi aktif maupun TNI aktif," ugkap Fernando melaui pesan teks kepada GenPI.co, Selasa (1/6).
Menurut dia, seseorang yang berlatar kepolisian pun bisa terpapar paham radikalisme.
BACA JUGA: Firli Bahuri Buka Suara soal Novel Baswedan, Begini Katanya
Sebab, Fernando beranggapan bahwa tidak mengejutkan bila di dalam KPK terdapat figur yang memiliki pikiran seperti itu.
Dengan demikian, kata dia, TWK sangat diperlukan meski Novel Baswedan pernah lolos saat di kepolisian.
"Di dalam tubuh KPK ada, ya, yang terpapar tentang paham radikalisme ini termasuk Novel Baswedan walaupun beliau sudah berhasil mengungkap kasus-kasus besar," jelasnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
