GenPI.co 
GenPI.co - Ketua dan anggota Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Amanat Nasional (PAN) menemui Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta (14/6).
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan pertemuan ini merupakan ajang silaturahmi dan tukar pikiran.
Haedar mengatakan seiring dengan perkembangan politik nasional maupun isu yang bersifat global, bermunculan perbedaan dalam menyikapi keragaman dalam tubuh bangsa ini.
BACA JUGA: Zulkifli Hasan Temui Raja Yogyakarta, Ini Isi Pembicaraannya
“Baik soal Palestina yang dulu tidak ada polarisasinya, kemudian juga persoalan-persoalan dalam negeri,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Senin (14/6).
Haedar mengungkapkan karena itu lah Muhammadiyah dan PAN satu pandangan bagaimana terus berusaha memediasi agar polarisasi dalam kehidupan kebangsaan semakin diminimalkan.
BACA JUGA: Alih-alih Bocorkan Pertemuan dengan PKS, Zulkifli Hasan Malah...
Menurut Haedar, semua boleh bertumbuh dalam dinamika politik budaya dan ekonomi. Namun harus tetap menjaga Bhinneka Tunggal Ika, semangat gotong royong di tubuh bangsa.
“Terlalu mahal harganya kalau bangsa ini pecah, kalau bangsa ini dari polarisasi menuju pada konflik dan perbedaan yang membawa pada disintegrasi nasional,” ucapnya.
BACA JUGA: Ada Manuver Politik dari Pertemuan Zulkifli dan Anies Baswedan
Haedar pun memberikan contoh bangsa yang hancur karena perpecahan yang sangat sering terjadi, di antaranya Uni Soviet, dan Yugoslavia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
