
GenPI.co - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mempunyai elektabilitas yang tinggi sebagai capres pada Pilpres 2024.
Namun, menurut pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Zaki Mubarak, elektabilitas tinggi tidak cukup jadi modal Anies untuk maju pada Pilpres 2024.
Sebab, masa jabatan Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta hanya sampai 2022.
"Tugas yang tidak ringan bagi Anies untuk terus menjadi bintang, pusat perhatian, setelah tidak menjabat," ujar Zaki Mubarak kepada GenPI.co, Rabu (4/8).
BACA JUGA: Elektabilitas Anies Baswedan Moncer, Tapi Tak Cukup untuk Pilpres
Menurut Zaki, Anies perlu kreativitas politik untuk tetap bisa terus tampil di panggung dan menjadi perhatian publik.
"Jika tidak, bisa-bisa namanya hilang dari peredaran," ujar kata Zaki.
BACA JUGA: Karier Politik Anies Baswedan Bisa Terhambat karena Jusuf Kalla
Seperti diketahui, dalam survei terbaru yang digelar Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Anies berada di posisi dua dengan elektabilitas 17 persen.
Adapun posisi pertama diisi oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Nama Prabowo berada di angka teratas yaitu di angka 17,5 persen," ujar Direktur Eksekutif Indostrategic Ahmad Khoirul dalam rilis survei secara virtual, Selasa (3/8). (*)
Video viral hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News