
“Instruksi (Megawati) tersebut diberikan karena popularitas Ganjar makin tidak terbendung,” ujar Satyo.
Kendati demikian, menurut Satyo, perlu ada sebuah larangan agar kader-kader PDIP tidak bermanuver liar diatas gelombang popularitas kader yang justru tidak diharapkan.
“Pertemuan Sekjen PDIP dan Gerindra sangat bertepatan dengan popularitas Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang belakangan kendor,” katanya.
BACA JUGA: Publik Disarankan untuk Curiga dengan Wacana Amendeman UUD
Dirinya juga menduga hal tersebut merupakan sinyal dari Megawati dan Jokowi yang masih memiliki hubungan harmonis.
“Komitmen kedua partai telah dideklarasi, sepertinya mereka akan melanjutkan agenda Batu tulis chapter 3,” ujar Satyo.
BACA JUGA: Amendemen UUD Harus Dilakukan Sesuai Aspirasi Rakyat
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto berbicara soal kandidat Capres dan Cawapres 2024.
Dia menegaskan bahwa sesuai amanat Kongres PDIP memberikan mandat kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk memutuskannya.
BACA JUGA: PAN Masuk Koalisi, Amendemen Makin Mengemuka! Jabatan Presiden...
Hal itu berdasarkan surat Instruksi Nomor 3134/IN/DPP/VIII/2021 perihal penegasan komunikasi politik yang meminta para kader PDIP tak bicara terkait bursa calon presiden dan wakil presiden 2024.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News