Selama Ada Partai di Luar Istana, Masuknya PAN Bukan Ancaman

Selama Ada Partai di Luar Istana, Masuknya PAN Bukan Ancaman - GenPI.co
Pengamat politik Usep Suhud menilai masuknya Partai Amanat Nasional (PAN) ke koalisi Istana tidak akan membahayakan demokrasi di Indonesia. FOTO: JPNN

GenPI.co - Pengamat politik Usep Suhud menilai masuknya Partai Amanat Nasional (PAN) ke koalisi Istana tidak akan membahayakan demokrasi di Indonesia.

Seperti diketahui, saat ini partai politik di luar istana tersisa PKS dan Partai Demokrat yang diprediksi tak bisa mencalonkan presiden dan wakil presiden sendiri pada Pemilu 2024.

“Bergabungnya PAN ke dalam koalisi istana, tidak perlu dianggap akan membahayakan demokrasi selama masih ada minimal satu partai yang tidak berkoalisi,” ujar Usep Suhud kepada GenPI.co, Sabtu (28/8).

BACA JUGA:  PAN Masuk Koalisi, Pengamat Singgung PKS dan Demokrat

Kendati demikian, menurutnya, PAN harus memikirkan peluang mereka untuk bisa menang dalam Pemilu 2024.

“PAN perlu berpikir soal keberlangsungan partai. Oleh karena itu, mereka memilih untuk bergabung dengan koalisi istana dengan segala macam konsekuensi yang mungkin terjadi,” tuturnya.

BACA JUGA:  Jokowi Ajak PAN Bergabung, Pengamat: Untuk Apa?

Tidak hanya itu, dirinya juga mengatakan bahwa PKS dan Partai Demokrat sebagai kubu oposisi tidak akan mengikuti langkah PAN untuk masuk kedalam kolam istana.

“Saya memprediksi, PKS dan Demokrat tidak akan mempermalukan diri untuk ikut-ikutan bergabung,” tandasnya.

BACA JUGA:  Isu Reshuffle Usai PAN Jadi Koalisi, Fadjroel Rachman Bersuara

Ahli hukum tata negara Refly Harun membeberkan skenario terburuk setelah bergabungnya Partai Amanat Nasional (PAN) ke dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya