GenPI.co 
Sebagai informasi tambahan, posisi perairan Natuna disebut sangat strategis bagi bangsa Indonesia .
Apalagi, di sana sedang dilakukan eksplorasi dan eksploitasi migas dalam rangka mengejar target 1 juta barel minyak per hari (bph) pada 2030.
Sebelumnya, Badan Keamanan Laut (Bakamla) turut mengakui bahwa kapal-kapal China di perairan Natuna Utara dekat Laut China Selatan kerap mengganggu aktivitas pertambangan kapal-kapal Indonesia.
BACA JUGA: Peluang Menang Sandiaga di Pilpres Lebih Besar Ketimbang Prabowo
Bahkan ratusan hingga ribuan kapal China juga memasuki perairan Indonesia tanpa terdeteksi radar.
Kapal coast guard China dikabarkan mengganggu atau membayang-bayangi kerja daripada rig noble yang berbendera Indonesia di bawah Kementerian ESDM.
BACA JUGA: Anak Buah Prabowo Beber Sosok Pengganti Hadi Tjahjanto, Ternyata!
Adapun, blok Tuna merupakan wilayah Kerja migas di lepas pantai Indonesia.
Blok ini terletak di Laut Natuna di dekat perbatasan Vietnam, dengan kedalaman air sekitar 110 meter.
BACA JUGA: Luhut Ingatkan Masyarakat, Ada Virus yang Lebih Dahsyat
Secara signifikan, pengeboran ini didanai oleh Zarubezhneft yang didukung Rusia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
