
GenPI.co - Ketua Umum Suara Milenial Indonesia (SMI) Miftahul Arifin mengatakan bahwa keterwakilan generasi milenial di dunia politik tak mencapai 5 persen.
Hal tersebut sangat disayangkan. Pasalnya, ada 40 persen anak muda yang menjadi pemilih pada pemilu mendatang.
“Hal ini bisa dijadikan catatan agar peranan generasi milenial akan lebih nyata pada Pemilu 2024,” katanya dalam webinar SMI pada Jumat (17/9).
BACA JUGA: Pengamat Komunikasi dan Politik: Indonesia Harus Ekstra Hati-Hati
Menurut Miftahul, jika para generasi milenial tak apatis pada Pemilu 2024, akan lebih banyak keterwakilan anak muda yang duduk di Senayan.
“Generasi milenial diharapkan menjadi corong perubahan untuk memberikan sumbangsih nyata kepada bangsa dan negara,” ungkapnya dalam webinar yang diikuti GenPI.co itu.
BACA JUGA: Partai Politik Diharapkan Berikan Ruang Luas untuk Generasi Muda
Lebih lanjut, Miftahul memaparkan bahwa belum ada aturan yang mengatur jumlah keterwakilan anak muda di parlemen.
“Oleh karena itu, harus dirumuskan kembali supaya kontribusi anak muda makin terlihat,” paparnya.
BACA JUGA: Soal Wacana Pemilu 2024 Diundur, Akademisi Politik Bilang Begini
Miftahul menuturkan bahwa tak hanya UU Pemilu yang harus lebih akomodatif untuk anak muda, tetapi partai politik juga harus memberikan kontribusi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News