
GenPI.co - Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun blak-blakan mengaku aneh dengan pernyataan Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman terkait raibnya patung Soeharto, Sarwo Edhie Wibowo dan AH Nasution di Museum Dharma Bhakti Markas Kostrad.
Hal tersebut diungkapkan pengamat sosial dan politik itu dalam video yang tayang di kanal YouTube Refly Harun, Senin (27/9).
Kasus tersebut terkuak, ketika mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo menyebut bahwa TNI AD telah disusupi oleh PKI.
BACA JUGA: Keberuntungan Tingkat Dewa, Rezeki 4 Zodiak Mengucur Sampai Tua
Hal itu diindikasikan dengan patung sejumlah tokoh nasional yang terlibat dalam persitiwa G30S/PKI telah raib dari Museum Dharma Bhakti Markas Kostrad.
Merespons hal itu, Pangkostrad Letnan Jenderal Dudung Abdurachman menilai tudingan Gatot Nurmantyo bahwa TNI AD tengah disusupi oleh PKI adalah sebuah tudingan keji.
BACA JUGA: Suara Tegas Panglima TNI Respons Gatot Nurmantyo: Saya Tidak Mau
"Tidak benar tudingan bahwa karena patung diorama itu sudah tidak ada, diindikasikan bahwa AD telah disusupi oleh PKI. Itu tudingan yang keji terhadap kami," jelas Dudung Abdurachman, Senin (27/9).
Dudung Abdurachman pun mengaku patung-patung itu hilang dari Markas karena diminta kembali oleh pembuatnya, yakni Pangkostrad terdahulu, Letjen (Purn) Azym Yusri Nasution.
BACA JUGA: Geprek Bawang Putih Campur Jahe Dahsyat, Istri Bisa Lemas Bahagia
Dudung mengaku tak bisa menolak permintaan tersebut. Menurutnya, AY Nasution merasa berdosa telah membuat patung-patung tersebut menurut keyakinan agamanya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News