Soal Pernyataan Menag Yaqut, Pengamat Singgung Teori Kekuasaan

Soal Pernyataan Menag Yaqut, Pengamat Singgung Teori Kekuasaan - GenPI.co
Menteri Agama Yaqut Cholil Quomas. Foto: Instagram @gusyaqut

GenPI.co - Pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Menag Yaqut yang mengeklaim Kementerian Agama (Kemenag) hadiah untuk Nahdlatul Ulama (NU) dikomentari oleh banyak pihak.

Salah satunya adalah peneliti Institute for Digital Democracy (IDD) Bambang Arianto.

Dia menilai, pernyataan-pernyataan yang seperti dikeluarkan Menag Yaqut lumrah dalam teori kekuasaan.

BACA JUGA:  Permintaan Jokowi soal PCR Bikin Saleh Happy, Tapi Masih Kurang

“Dalam teori kekuasaan, meraih suatu jabatan itu bisa menjadi indikator keberhasilan dari suatu asosiasi, partai politik maupun figur politik,” kata Bambang.

Masalahnya, pernyataan tersebut seharusnya masuk dalam ranah privasi asosiasi yang bersangkutan, dalam hal ini adalah NU. 

BACA JUGA:  Suara Lantang Anggota Komisi IX DPR RI Soal Tes PCR

Namun Menag Yaqut membicarakan hal privasi seperti ini dengan menggunakan saluran partisipatoris seperti media sosial.

“Menag Yaqut tidak sadar bila kita sekarang itu hidup di era demokrasi digital,” katanya.

BACA JUGA:  Tanggapi Pernyataan Yaqut, Pengamat: Kemenag Dikuasai NU

Menurut Bambang, seharusnya hal-hal seperti itu dibicarakan secara offline dan tidak melalui saluran berbasis digital.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya