Karena, era digital apapun yang disampaikan meski itu urusan internal, berpotensi akan diketahui oleh publik.
“Artinya, saat ini siapa saja bisa dengan mudah memviralkan. Apalagi sekarang media sosial bisa dijadikan saluran whistleblowing system dalam membuka skandal apapun,” katanya.
Bambang lantas menyarankan agar Menag Yaqut meminta maaf atas pernyataannya yang telanjur viral tersebut.
BACA JUGA: Permintaan Jokowi soal PCR Bikin Saleh Happy, Tapi Masih Kurang
Hal tersebut adalah langkah taktis meredam kegaduhan di era demokrasi digital.
“Sebab era demokrasi digital, permintaan maaf akan bisa menurunkan tensi kegaduhan,” katanya.
BACA JUGA: Suara Lantang Anggota Komisi IX DPR RI Soal Tes PCR
Bambang juga meminta polemik ini dijadikan pelajaran bagi pejabat lain agar tidak membuat pernyataan yang memicu kegaduhan.
“Terakhir, ini pelajaran bagi para pejabat publik maupun politisi untuk berhati-hati memberikan pernyataan di era demokrasi digital seperti saat ini,” pungkasnya.(*)
BACA JUGA: Tanggapi Pernyataan Yaqut, Pengamat: Kemenag Dikuasai NU
Video seru hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News