
"Ini salah satu dampak dari akibat diterapkannya threshold 20 atau 25 persen suara," jelas Refly Harun.
"Jadi bisa jadi jagoan yang kalian jagokan seperti Anies Baswedan atau Ganjar Pranowo tidak bisa nyalon," sambungnya.
Oleh sebab itu, Refly Harun lantas menyebut soal oligarki kekuasaan yang memborong semua kekuatan sosial politik.
BACA JUGA: Air Rebusan Serai Campur Daun Jeruk Nipis Khasiatnya Dahsyat, Wow
"Karena oligarki kekuasaan memborong semua kekuatan sosial politik. Partai politik yang ada dan mereka tinggal membelah dua," bebernya.
Kemudian, Refly Harun membuat ilustrasi apabila pemegang kursi mayoritas di parlemen bersikap kompak saat pilpres nanti, maka tidak akan ada calon lain yang bisa berlaga.
BACA JUGA: Air Rebusan Daun Salam Sangat Dahsyat, Kolesterol Bisa Ambrol
"Misalnya sekarang istana menguasai 82 persen kursi parlemen yang lolos, parlemen threshold maka tidak ada calon lain kalau mereka kompak," jelas Refly Harun.
"Jadi mereka tinggal membelah dua, satu calon Prabowo Puan, satu calon lain ya bisa jadi ketua umum partai dari 7 tersebut," lanjutnya.
BACA JUGA: Air Rebusan Mentimun Campur Jahe Dahsyat, Khasiatnya Tokcer
Menurut Refly Harun, pasangan kedua bisa dibentuk dari dua di antara lima ketua parpol yang tersisa.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News