Kritisi Arief Poyuono, Refly Sebut Pakem Presiden Jawa Usang

Kritisi Arief Poyuono, Refly Sebut Pakem Presiden Jawa Usang - GenPI.co
Politikus Partai Gerindra Arief Poyuono dan Pakar hukum tata negara Refly Harun dalam diskusi yang diselenggarakan Total Politik di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (19/12). (Foto: GenPI.co/Pulina)

GenPI.co - Pakar hukum tata negara Refly Harun mengkritisi pernyataan politikus Partai Gerindra Arief Poyuono yang menyatakan orang Jawa akan selalu unggul dalam pemilihan presiden.

Menurut Refly, anggapan bahwa presiden Indonesia harus orang Jawa sudah usang.

“Anggapan itu sudah tak berlaku lagi dan ke depannya pakem presiden Jawa itu bisa jebol,” ujarnya dalam diskusi yang diselenggarakan Total Politik di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (19/12).

BACA JUGA:  Habib Bahar Dilaporkan ke Polisi, Tokoh ini Juga Terseret

Refly mengatakan bahwa sebenarnya ada dua pendekatan dalam melihat kepemimpinan orang Jawa, yaitu dari segi etnisitas dan teritorial.

“Bisa dilihat etnisnya itu Jawa. Bisa dilihat juga bagaimana dia bisa menguasai suatu wilayah dan diterima masyarakat di wilayah tersebut,” katanya.

BACA JUGA:  Mahfud MD Bantah Terjadi Kriminalisasi Ulama di Indonesia

Lebih lanjut, Refly pun memaparkan alasannya yakin bahwa pakem presiden Indonesia harus orang Jawa bisa dijebol.

Pasalnya, ada beberapa pakem lain yang sudah bisa diruntuhkan dalam beberapa kali pemilihan presiden di Indonesia. 

BACA JUGA:  Mahfud Minta Wahdah Islamiyah Terus Menjaga NKRI dan Pancasila

Contohnya, pakem capres dan cawapres harus berasal dari unsur Islam-nasionalis.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya