Dampak OTT Wali Kota Bekasi, Golkar Sulit Bersinar di Pilpres?

Dampak OTT Wali Kota Bekasi, Golkar Sulit Bersinar di Pilpres? - GenPI.co
Wali Kota Bekasi Rahmad Effendi diciduk KPK. Foto: ANTARA

GenPI.co - Peneliti Utama Indonesia Political Opinion (IPO) Catur Nugroho angkat suara terkait penangkapan Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi oleh KPK.

Sebelumnya, KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) kepada Rahmat Effendi terkait kasus dugaan korupsi di lingkungan pemerintahan Kota Bekasi.

Menurut Catur, kondisi itu akan sangat memengarui tingkat keterpilihan Golkar pada Pilpres 2024.

BACA JUGA:  KPK Gerak Cepat, Wali Kota Bekasi Tidak Berkutik

"Berat bagi Golkar jika memaksakan Airlangga Hartarto menjadi Capres 2024, terutama setelah kasus korupsi ini," ujar Catur kepada GenPI.co, Sabtu (8/1).

Catur menjelaskan jika tetap ingin mendapat perhatian pada Pilpres 2024, Golkar harus melakukan manuver dengan mengganti Airlangga Hartarto.

BACA JUGA:  Tegas! KPK Geledah Paksa Lokasi Terkait Korupsi Wali Kota Bekasi

Sebab, selain belum mendapat suara di berbagai lembaga survei, Airlangga Hartarto juga terlihat kalah saing dengan kandidat lainnya.

Dengan demikian, Catur menilai Golkar bisa menjatuhkan pilihan Capres 2024 kepada figur seperti Dedi Mulyadi.

BACA JUGA:  Ridwan Kamil Serahkan Surat Tugas Plt Wali Kota Bekasi

"Tokoh seperti Dedi Mulyadi bisa menjadi 'kuda hitam' jika mendapat dukungan dari Golkar untuk maju, daripada memaksakan Airlangga Hartarto," jelasnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya