GenPI.co 
GenPI.co - Pakar Tata Hukum Negara Refly Harun meminta Presiden Keenam RI Megawati Soekarnoputri untuk lebih bersimpati dan berempati kepada masyarakat Indonesia di tengah krisis minyak goreng.
Hal tersebut disampaikan Refly terkait Megawati yang mengomentari video ibu-ibu antre dan berebut minyak goreng.
Seperti diketahui, Megawati mengaku heran dengan kejadian tersebut. Megawati bahkan menyarankan ibu-ibu untuk mengolah makanan dengan cara lain, seperti direbus.
BACA JUGA: Bu Megawati Simak Nih, Minyak Goreng Langka Bukan Salah Emak-Emak
“Apa tak ada cara merebus atau mengukus atau membuat seperti rujak. Itu menu Indonesia, lho. Kok, malah jelimet begitu?” ungkap Megawati dalam webinar "Cegah Stunting untuk Generasi Emas”, Jumat (18/3).
Menurut Refly, berempati adalah cara untuk bisa merasakan apa yang dirasakan oleh masyarakat yang kesusahan akibat kelangkaan dan harga tinggi minyak goreng.
BACA JUGA: Viral Komentar Megawati, Warga: Kan Nggak Pernah Susah!
“Coba bayangkan kita dalam posisi ibu-ibu itu, dalam posisi rezeki kadang ada kadang tidak. Ada persoalan riil di masyarakat yang tak mudah diselesaikan,” ujar Refly dikutip dari kanal YouTube Refly Harun, Senin (21/3).
Refly menilai ada beberapa lapisan masyarakat yang tak tahu bagaimana susahnya hidup sampai harus berutang.
BACA JUGA: Megawati Tidak Berpikir Saat Minta Menggoreng Diganti Merebus
“Jangan salah, utang itu sudah menjadi kebiasaan di lingkungan teman-teman saya. Mereka suatu hari bisa dapat belasan juta, tetap bisa juga enggak punya rezeki sama sekali,” ungkapnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
