GenPI.co 
GenPI.co - Peneliti Politik Saiful Mujani menilai penolakan penundaan Pemilu 2024 datang dari seluruh lapisan masyarakat, baik pekerja kerah putih maupun kerah biru.
Menurut Saiful, memang masih banyak masyarakat yang mengapresiasi kinerja pemerintah. Namun, hal itu bukan berarti masyarakat menghendaki penundaan Pemilu 2024.
Saiful mengatakan bahwa sebanyak 80 persen pemilih dari masyarakat kerah biru menolak penundaan Pemilu 2024. Sementara itu, 88 persen pemilih dari masyarakat kerah putih menolak pemilu ditunda.
BACA JUGA: Peneliti Saiful Mujani Blak-blakan, Bongkar Masa Jabatan Presiden
“Ternyata opini umum para buruh, pekerja harian, para petani gurem yang tidak punya lahan, menginginkan pemilu tetap di 2024” ujarnya dalam diskusi “Siapa Dukung Penundaan Pemilu?”, Kamis (24/3).
Saiful menilai bahwa opini masyarakat yang menolak penundaan pemilu cukup konsisten. Pasalnya, penolakan penundaan pemilu datang dari berbagai elemen masyarakat.
BACA JUGA: Saiful Mujani: Argumen Penundaan Pemilu 2024 Mirip Alasan Orba
“Aspek ekonomi memang lebih penting bagi masyarakat lapisan bawah, tetapi bukan berarti mereka mau mengorbankan pemilu,” ungkapnya.
Misalnya, sebanyak 83 persen masyarakat dari kondisi ekonomi rumah tangga yang lebih baik menolak pemilu ditunda.
BACA JUGA: Saiful Mujani Sentil Perpanjangan Masa Jabatan Presiden, Menohok
Sementara itu, 84 persen masyarakat dari kondisi ekonomi rumah tangga yang lebih buruk juga memilih pemilu tetap dilaksanakan pada 2024.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
