GenPI.co 
GenPI.co - Guru Besar Hukum Internasional UI Hikmahanto Juwana mengatakan Indonesia punya tantangan berat untuk memastikan semua kepala negara hadir pada konferensi tingkat tinggi atau KTT G20.
Jika berhasil melakukan tantangan ini, maka Indonesia mampu membuat dunia terkejut.
Terkait hal ini, Hikmahanto meminta pemerintah Indonesia mengelola dengan baik berbagai kepentingan negara-negara anggota G20.
BACA JUGA: Putin Hadir di G20 Bikin Panas Negara Barat, Indonesia Dipuji
"Indonesia perlu memastikan tidak ada upaya saling boikot negara-negara G20," kata Hikmahanto kepada GenPI.co, Minggu (27/3).
Rektor Universitas Jenderal A. Yani itu mengatakan, pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri RI perlu segera bertindak demi menyukseskan KTT G20.
BACA JUGA: Banyak Kepentingan di KTT G20, Indonesia Bisa Diancam Boikot
Hikmahanto mengungkap tiga langkah yang bisa menjadi rayuan maut Indonesia agar para anggota G20 bisa hadir di Bali pada November 2022.
"Pertama, Kemlu harus turun menjadi juru damai terhadap konflik yang terjadi di Ukraina, yang mana saat ini telah meluas menjadi antara AS-Rusia," ungkapnya.
BACA JUGA: Soal Posisi Rusia di Forum G20, Anggota Komisi I Bersuara Lantang
Pengamat hubungan luar negeri itu meminta perwakilan Indonesia di AS dan negara-negara sekutunya untuk mengidentifikasi permintaan mereka.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
