
Lebih lanjut, Refly memaparkan bahwa big data milik Luhut tak kunjung dibuka.
“Kalau LaNyalla Mataliti bilang big data itu tidak benar. Sebab, big data milik LaNyalla menunjukkan lebih banyak orang ngomong minyak goreng dibandingkan penundaan pemilu,” paparnya.(*)
Tonton Video viral berikut:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News