Kampanye 75 Hari Dinilai Tak Bisa Dongkrak Elektabilitas Capres

Kampanye 75 Hari Dinilai Tak Bisa Dongkrak Elektabilitas Capres - GenPI.co
Kampanye 75 Hari Dinilai Tak Bisa Dongkrak Elektabilitas Capres - Foto: Ferry Budi/GenPI.co

GenPI.co - Guru Besar Psikologi Politik Universitas Indonesia Hamdi Muluk menyebut kampanye tak berperan signifikan dalam mendongkrak elektabilitas calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

Seperti diketahui, masa kampanye pemilihan presiden atau Pilpres 2024 hanya 75 hari.

Hamdi menilai waktu 75 hari tidak cukup untuk mendongkrak elektabilitas capres dan cawapres.

BACA JUGA:  Fahri Hamzah Beri Kritik Keras soal Durasi Kampanye Pemilu 2024

"Calon yang tadinya rendah (elektabilitas, red) sulit untuk tiba-tiba gagah perkasa selama 75 hari," ucap dia di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (9/6).

Hamdi mencontohkan, PDIP yang berkeinginan mendongkrak calon yang elektabilitasnya rendah selama 75 hari kampanye kemungkinan akan sulit.

BACA JUGA:  Durasi Kampanye 75 Hari, Pengamat Sebut Parpol Punya Cukup Waktu

Menurut dia, preferensi capres terbentuk pelan-pelan di masyarakat sehingga tak bisa begitu saja didongkrak.

"Secara psikologi tidak mudah membentuk preferensi dalam waktu yang pendek," ujarnya.

BACA JUGA:  Jika Formula E Sukses, Bakal Jadi Bahan Kampanye Anies Baswedan

Dengan demikian, Hamdi Muluk meyakini masyarakat cenderung berpihak kepada sosok yang kapabilitas dan elektabilitasnya sedang menjadi sorotan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya