
Dari informasi yang didapat, Panda mengungkapkan pemicu ketidakharmonisan antara Presiden Jokowi dan Panglima TNI Gatot adalah insiden di peringatan HUT ke-72 TNI di Cilegon, Banten, 5 Oktober 2017.
Kala itu Presiden Jokowi harus berjalan kaki hingga dibonceng sepeda motor untuk sampai ke lokasi acara HUT TNI.
Bahkan Ibu Negara Iriana Jokowi baru tiba di lokasi setelah acara selesai. Sebab, saat itu kemacetan luar biasa terjadi di jalanan menuju lokasi acara.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Jadi Bebek Lumpuh Selama 8 Bulan
Saat Jokowi tiba di lokasi, Gatot disebut memohon maaf lantaran ‘begitu banyak rakyat yang datang membludak, mereka sangat antusias dan mencintai TNI’.
Panda mengatakan pernyataan Panglima TNI Gatot Nurmantyo itu dijawab Presiden Jokowi dengan senyuman kecut.
BACA JUGA: Majelis Hakim Perintahkan Jemput Paksa Terdakwa Alvin Lim
“Rupanya, selepas acara tersebut, Jokowi memerintahkan orang dekatnya untuk menanyakan, apakah Kapolda Banten dan Korlantas Polri dilibatkan dalam mengamankan massa dan mengatur lalu lintas," kata Panda Nababan dalam bukunya.
“Ternyata, katanya, Kapolda Banten mengaku tidak dilibatkan. Begitupun dengan Korlantas Polri,” tutur Panda dalam bukunya lagi.
BACA JUGA: KPK Kewalahan Usut Kasus Korupsi Dana PEN?
Menurut Panda, dari peristiwa itu mempunyai makna dan arti tersendiri bagi Jokowi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News