
"Begitu berat ancaman yang diterima Yosua sampai Yosua dalam telepon itu menangis," ujar Kamaruddin.
Seorang polisi sampai menangis. Betapa berat ancaman itu. Menurut catatan pengacara, ancaman itu datang sejak bulan Juni. Sampai berhari-hari. Pun sampai sehari sebelum kematiannya.
Yosua terus curhat mengenai ancaman itu ke ibunya. Baik lewat telepon maupun WA. Sampai sehari sebelum kematiannya Yosua masih menelepon Sang ibu.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Rusia vs Ukraina: Inisiatif Hitam
Bahkan jam 10.58 tanggal 8 Juli itu Yosua masih menelepon ibunya dari Magelang. Di telepon terakhir itu Yosua mengatakan segera berangkat.
Dari Magelang ke Jakarta. Jangan dihubungi. Kalau sang ibu mau menghubungi setelah tujuh jam kemudian saja.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Covid-19: Varian Siluman
Pagi itu Yosua juga bicara dengan ibunya soal rencana kepergian Irjen Pol Ferdy Sambo ke Balige.
"Saya akan minta izin bapak untuk bisa ikut ke Balige," ujar Yosua seperti ditirukan pengacara.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Kasus Sekolah SPI: Pagi Batu
Waktu ditelepon Yosua itu Sang ibu lagi ada di Balige. Bersama suami dan dua putrinyi. Yakni ke makam kakek-nenek Yosua dari pihak ibu.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News