
Dari Balige mereka menuju Padang Sidempuan. Perjalanan 6 jam. Ke makam kakek-nenek Yosua dari pihak ayah.
Di Padang Sidempuanlah mereka menerima kabar Yosua tewas. Begitu berat ancaman yang diterima Yosua.
Maka tidak mungkin seorang yang dalam keadaan tertekan dan terancam seperti itu masih berani melecehkan wanita istri atasannya.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Rusia vs Ukraina: Inisiatif Hitam
Dari sini hampir pasti video single image di Disway Jumat lalu hanya mengada-ada. Mana mungkin.
Sopir istri jenderal itu berpangkat rendah. Kok sampai mau disandari dadanya oleh istri atasan yang lagi menangis saking kecewanya pada sang suami yang punya pacar.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Covid-19: Varian Siluman
Awalnya orang berpikir: bisa saja. Yosua kan laki-laki normal. Bisa saja terpeleset. Tapi, dengan keterangan Kamaruddin soal adanya ancaman yang berat tadi skenario single image itu berantakan.
Satu lagi pernyataan Kamaruddin yang mungkin dianggap offside: Yosua dibunuh oleh seorang psikopat. Buktinya, kuku Yosua sampai dicopot.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Kasus Sekolah SPI: Pagi Batu
Maka drama ini masih agak panjang. Ceritanya seperti sengaja diulur. Agar klimaksnya mengejutkan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News