Apakah ada temuan penganiayaan? Jadi, saya bisa yakinkan sesuai hasil pemeriksaan kami, baik pada saat kami lakukan autopsi maupun pemeriksaan penunjang dengan pencahayaan dan hasil pemeriksaan mikroskopik, tidak ada luka-luka pada tubuhnya selain luka-luka akibat kekerasan senjata api.
Jadi, luka-luka yang kami dapat, semua tempat-tempat yang kami dapatkan informasi dari keluarga, yang diduga ada tanda-tanda kekerasan di sana, kami sudah bisa pastikan dengan keilmuan forensik yang sebaik-baiknya bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan selain kekerasan senjata api dari tubuh korban.
Apa perbedaan dari autopsi pertama?
BACA JUGA: Barang Bukti untuk Mengungkap Kasus Brigadir J Raib, Komnas HAM Kesulitan
Jadi, kalau apakah ada perbedaan apa tidak, tentu nanti akan kami lihat sama-sama, ya, pada saat kami perbandingkan di sidang pengadilan. Dari ahli pertama yang melakukan autopsi pertama, sekalipun juga kami yang melakukan autopsi ulang.
Autopsi ulang ini tentunya ada plus minusnya pastinya. Tentu gambaran luka pun pasti akan lebih baik di autopsi pertama daripada autopsi yang kedua.
BACA JUGA: Komisioner Komnas HAM Kantongi Foto Jenazah Brigadir J di TKP
Setelah kami review lagi, baik saat kami lakukan pemeriksaan dari foto serta gambaran mikroskopik, kami masih bisa meyakini bahwa luka-luka itu adalah luka tembak yang ada di tubuh korban, itu masih jelas sekali.
Ada berapa tembakan?
BACA JUGA: Terbongkar! Ini Identitas Orang yang Mengancam Membunuh Brigadir J
Kami melihat bukan arah tembakan. Forensik tidak melihat arah tembakan, tetapi arah masuknya anak peluru. Kami lihat ada lima luka tembak masuk dan empat luka tembak keluar.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News