Catatan Dahlan Iskan dan Hasan Aspahani: Sidang yang Tegang, Siapa Membunuh Putri (15)

Catatan Dahlan Iskan dan Hasan Aspahani: Sidang yang Tegang, Siapa Membunuh Putri (15) - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

GenPI.co - Kota pulau ini, kota Borgam ini, di mataku kadang seperti Gotham. Penguasa bukanlah penguasa yang sebenarnya.

Penguasa formal adalah dia yang bersepakat untuk berbagi otoritas. Dengan proses tawar-menawar yang keras. Dan kerap berdarah.

Seperti Gotham. Gelap. Tegang. Dan identitasmu menjadi penting. Terutama identitas kelompokmu.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan dan Hasan Aspahani: Edo Torpedo, Siapa Membunuh Putri (14)

Itulah topeng yang kau pakai di tubuhmu, dan kostum yang kau kenakan di tubuhmu, yang bisa membuatmu diperhitungkan, membuatmu berani, punya pelindung, berani melawan, dan terutama berani berhadapan dengan kelompok identitas lain.

Itu yang bikin konflik kecil bisa mudah sekali menjadi bentrok antarkelompok.   Tegang sekali. Kerukunan kadang terasa hanya basa-basi yang palsu di permukaan pergaulan.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Ratu Wushu

Saya menyadari itu, bahwa bekerja sebagai wartawan, dengan surat-kabar kami kadang-kadang tak sadar seperti melempar korek menyala ke tengah jerami kering.

Berita kami bisa jadi penyulut kerusuhan. Kami tak  bermaksud begitu, tapi orang tertentu, kelompok tertentu memanfaatkannya untuk kepentingan mereka.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Eko Kuntadhi dan Ning Imaz: Ning Tenar

Saya dan redaksi menimbang keras strategi pemberitaan kami menjelang sidang pembunuhan Putri. Dengan Awang dan Runi sebagai tersangka.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya