Catatan Dahlan Iskan dan Hasan Aspahani: Sidang yang Tegang, Siapa Membunuh Putri (15)

Catatan Dahlan Iskan dan Hasan Aspahani: Sidang yang Tegang, Siapa Membunuh Putri (15) - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Manajer pemasaran kami, Hendra, datang dengan angka-angka kenaikan oplah dan retur.  Sudah jauh di atas target.

“Direksi minta target tahun ini dinaikin. Kita diminta usulkan angkanya nanti di rapat tiga bulanan di Jakarta,” katanya.

“Edo gimana, supir baru kita enak nyetirnya?” tanya Hendra.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan dan Hasan Aspahani: Edo Torpedo, Siapa Membunuh Putri (14)

Dia orang yang paling jago nyetir di kantor. Kerap mobil pemasaran dari percetakan ke kantor, dan ke agen-agen koran dia setir sendiri. 

Masih aktif ikut rally dan selalu menang. Dia tak pernah bawa mobil pelan, tapi kalau disopiri dia tenang saja rasanya.  Saya minta dia ajari Edo menyetir.   Saya bilang enak, dan nyaman.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Ratu Wushu

“Siapa dulu yang ngajarin,” kata saya.

Tapi ada laporan tak enak dari pemasaran. Ada satu agen kami, yang tiap hari ambil sekitar 200 koran, hari itu korannya dirampas orang tak dikenal.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Eko Kuntadhi dan Ning Imaz: Ning Tenar

“Korannya dibuang?” tanyaku. “Dibakar!” kata Hendra.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya