Pengamat Menyayangkan Politik Identitas di Indonesia Lampaui Batas

Pengamat Menyayangkan Politik Identitas di Indonesia Lampaui Batas - GenPI.co
Ilustrasi - Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak tahun 2024. (ANTARA/Ilustrator Abdullah Rifai)

GenPI.co - Pengamat politik Islam Yon Machmudi menyayangkan politik identitas yang terjadi di Indonesia selama ini cenderung melampaui batas.

Politik identitas justru digunakan sebagai alat kepentingan politik praktis sehingga terlepas nilai-nilai demokratis.

Padahal, menurut Yon, sejak lahir manusia telah memiliki identitas. Identitas ini kemudian terus berkembang dan berkumpul menjadi satu, kemudian membentuk identitas baru yang lebih kuat dan besar.

BACA JUGA:  Jokowi Beri Sinyal Reshuffle Menteri Nasdem, Ahli Politik: Bagus untuk Demokrasi

"Identitas adalah penanda keragaman, sehingga identitas yang beragam tersebut harus dikelola, bukan sebaliknya dimonopoli oleh pihak tertentu," katanya dalam keterangan resmi, Selasa (18/10/2022).

Yon kembali mengingatkan bahwa politik identitas harus digunakan dalam ruang dan konteks yang tepat dan positif.

BACA JUGA:  Aksi Saling Sindir NasDem dan PDIP, Pengamat Politik: Rivalitas Politik

“Sudah saatnya perpolitikan di Indonesia diarahkan pada tujuan-tujuan demokratis yang sesungguhnya, bukan sebaliknya memanipulasi demokrasi demi meraup keuntungan politik golongan," ujarnya.

Dia menilai dalam menjaga ruang kondusif politik di Indonesia dibutuhkan upaya moderasi politik.

BACA JUGA:  Anies-AHY Kumpul Bareng Elite Politik, Demokrat: Semoga Terbuka Jalan

Politik yang dominatif dan hegemonik, lanjut dia, merupakan potret politik yang tidak baik dan tidak sehat. Kontestasi politik harus senantiasa dinamis dan berimbang sehingga lahirlah suatu keteraturan politik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya