Disebut Kurang Kredibel, Lembaga Survei Pilpres Harus Diawasi

Disebut Kurang Kredibel, Lembaga Survei Pilpres Harus Diawasi - GenPI.co
Pakar komunikasi politik Univeristas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga. Foto: JPNN.com/GenPI.co

GenPI.co - Pengamat komunikasi dan politik Jamiluddin Ritonga menyoroti banyak lembaga survei yang merilis hasil surveinya berbeda satu sama lain.

Padahal, menurutnya sampel dan waktu pelaksanaan surveinya hampir relatif sama.

Salah satunya yakni hasil survei Charta Politica Indonesia dan Litbang Kompas.

BACA JUGA:  Survei SPIN: Elektabilitas Prabowo Subianto Tertinggi, Disusul Anies dan Ganjar

"Charta Politica Indonesia melaksanakan survei 6-13 September dengan 1220 responden, Litbang Kompas 24 September-7Oktober dengan 1200 responden tetapi hasilnya berbeda," ungkapnya kepada GenPI.co, Minggu (30/10).

Charta Politica Indonesia merilis tiga besar elektabilitas partai politik, yaitu PDIP 21,4 persen, Gerindra 14,8 persen, dan Golkar 9,3 persen.

BACA JUGA:  Survei SMRC: Tidak Seperti Ganjar, Puan Kurang Bisa Angkat Nama PDIP

Dilain pihak, Litbang Kompas merilis elektabilitas tiga besar partai politik, yaitu PDIP 21,1 persen, Gerindra 16,2 persen, dan Partai Demokrat 14,0 persen.

"Jadi, untuk urutan 1 dan 2, dua lembaga survei itu sama menempatkan PDIP dan Gerindra. Namun, untuk urutan ketiga berbeda," lanjutnya.

BACA JUGA:  Hasil Survei SMRC, Agama Ikut Tentukan Pemilih dalam Pilpres

Akademisi dari Universitas Esa Unggul itu menyoroti Charta Politica Indonesia menempatkan elektabilitas Partai Demokrat pada peringkat enam (6,6 persen), sementara Litbang Kompas menempatkan Golkar peringkat empat (7,9 persen).

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya