
Selain itu BEM SI juga meminta agar Presiden Jokowi menyikapi berbagai tuntutan mahasiswa yang tercantum di dalam
"Maklumat Tuntaskan Reformasi" secara tegas dan tuntas.
Kedua permintaan itu diputuskan karena pengalaman pertemuan dengan Presiden Jokowi pada 2015 BEM SI melakukan pertemuan di ruang tertutup dan hasilnya gerakan mahasiswa terpecah.
Baca juga:
Belasungkawa Presiden untuk 2 Mahasiswa yang Wafat di Kendari
Melihat Situasi Memanas, Jokowi Segera Keluarkan Perppu KPK
"Kami belajar dari proses ini dan tidak ingin menjadi alat permainan penguasa yang sedang krisis legitimasi publik, sehingga akhirnya melupakan substansi terkait beberapa tuntutan aksi yang diajukan," ucap Koordinator Pusat Aliansi BEM seluruh Indonesia Muhammad Nurdiyansyah dalam pernyataan tertulis.
Nurdiyansyah juga mengatakan bahwa tuntutan mahasiswa telah tersampaikan secara jelas di berbagai aksi dan juga jalur media.
Sehingga, yang dibutuhkan bukanlah sebuah pertemuan yang penuh negosiasi, melainkan sikap tegas Presiden terhadap tuntutan mahasiswa. (ANT)
Video populer saat ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News