Prabu Revolusi: Jangan Bawa Nama Kampus Untuk Politik Pribadi

Prabu Revolusi: Jangan Bawa Nama Kampus Untuk Politik Pribadi - GenPI.co
Prabu Revolusi angkat suara tentang banyaknya akademisi yang mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam beberapa waktu terakhir. Foto: Alviansyah/Antara

GenPI.co - Dosen Komunikasi Politik Pascasarjana Universitas Paramadina Prabu Revolusi angkat suara tentang banyaknya akademisi yang mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam beberapa waktu terakhir.

“Menurut saya, sangat tidak nyelop ketika kampus dicampuradukan dengan politik, apalagi tidak secara resmi mewakili kampus,” kata Prabu, Senin (5/2).

Menurut Prabu Revolusi, harus ada lembaga resmi dari kampus jika gerakan mewakili universitas

BACA JUGA:  Jokowi Tunjuk Tito Karnavian Jadi Plt Menko Polhukam Gantikan Mahfud MD

“Jika memang gerakan gerakan itu mewakili kampus, perlu ada lembaga yang resmi dari kampus untuk bisa menyatakan sikap dari kampus,” imbuh Prabu.

Prabu Revolusi menilai pernyataan pribadi yang dianggap sikap resmi kampus tidaklah adil.

BACA JUGA:  Dikritik Akademisi, Jokowi: Itu Bagian dari Demokrasi

“Apalagi, rektor ataupun pimpinan dari kampus tersebut banyak yang memberikan sanggahan bahwa entah itu petisi atau pernyataan dianggap mewakili kampus,” ucap Prabu.

Prabu Revolusi menegaskan dirinya sebagai pengajar dan pengajar dari civitas akademika lainnya tidak merasa terwakili oleh beberapa sifat kampus.

BACA JUGA:  Soal Pengganti Mahfud MD, Jokowi: Beri Waktu 2, 3 Hari

“Saya tentu memiliki sifat politik sendiri, demikian juga teman teman civitas lainnya,” ucap Prabu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya