
GenPI.co - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso meninggal dunia akibat stroke berat usai mengalami pendarahan di otak.
Pria kelahiran Surakarta, Jawa Tengah, 8 September 1952 itu wafat pada usia 67 tahun. Saat masih aktif di militer, Djoko Santoso memiliki karier cukup moncer. Ia lulus pendidikan Akademi Militer (Akmil) di Magelang tahun 1975.
BACA JUGA: Djoko Santoso Wafat, TNI Kibarkan Bendera Setengah Tiang
Selain itu, pria yang biasa disapa Djoksan juga mengikuti Kursus Dasar Kecabangan Infanteri (Sussarcabif) pada 1976; Kursus Lanjutan Perwira Tempur (Suslapapur) 1987; Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) 1990; dan Lemhannas pada 2005.
Dia juga melanjutkan pendidikan S1 Sarjana Ilmu Politik dan S2 Manajemen Politik di Universitas Terbuka, Jakarta.
Karier Djoko di militer dimulai dengan menjabat sebagai Komandan Peleton 1 Kompi Senapan A Yonif 121/Macan Kumbang. Setelah jadi perwira tinggi dia menjabat Waassospol Kaster TNI (1998), Kasdam IV/Diponegoro (2000) dan Pangdivif 2/Kostrad (2001).
Dia kemudian menjabat Panglima Kodam XVI/Pattimura dan Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan (Pangkoopslihkam) 2002-2003. Saat itu namanya bersinar karena berhasil meredam konflik di Maluku.
Setelahnya ia menjabat Panglima Kodam Jaya pada Maret 2003-Oktober 2003. Prestasinya kian melejit hingga menjadi Wakil Kepala Staf TNI-AD (Wakasad) tahun 2003.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News