GenPI.co 
GenPI.co - Wacana rekonsiliasi antara Istana dengan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab terus didengungkan oleh banyak pihak.
Namun, rencana tersebut juga penuh dengan drama, karena ada sebagian orang yang menganggap hal tersebut tak perlu.
BACA JUGA: Istana Tegang, Bekas Anak Buah SBY Malah Kayak Jubir Jokowi
Menurut pengamat politik Karyono Wibowo, rekonsiliasi nasional merupakan kebutuhan bangsa agar tidak ada konflik berkepanjangan di tanah air.
Namun, rekonsiliasi juga tidak mudah direalisasikan mengingat ada beban konflik di masa lalu. Selain itu, rekonsiliasi juga harus memiliki urgensi dan tujuan.
"Tidak mudah untuk mewujudkan rekonsiliasi, perlu komitmen kuat untuk menghapus dendam demi mengakhiri konflik. Masalahnya, konflik masa lalu justru dikelola untuk tujuan tertentu yang malah memperpanjang konflik," jelas Karyono Wibowo pada jpnn.com, Kamis (12/11).
BACA JUGA: Jokowi Makin Tersudut, 3 Kekuatan Ini Mengerikan
"Konflik lama justru kerap direproduksi, diduplikasi dan dimodifikasi untuk tujuan tertentu," tambahnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
