
Sebab keduanya disebut netral dan tidak ikut dari isu geng-gengan yang santer dalam dalam internal Polri.
Meski begitu ia lagi-lagi mengingatkan bahwa keputusan terakhir berada di tangan presiden
"Presiden adalah pemimpin yang sulit ditebak, tetapi apapun yang dipilih nanti terpenting tidak melanggar apapun termasuk konstitusi dan mampu bekerja di bidangnya," jelasnya.
Disamping, Gatot Eddy dan Boy Rafli, Riyanta menyebut ada beberapa nama lain yang tidak bisa pandang mata.
Sosok itu adalah Kabaintelkam Rycko AD, Kabaharkam Agus, Andriyanto dan beberapa nama lain.
BACA JUGA: Jika Boy Rafli Jadi Kapolri, ini Efeknya Bagi Lembaga Kepolisian
Mereka disebut kuda hitam yang bisa menjegal langkah dua kandidat kuat tersebut.
"Bisa saja bukan Wakapolri Gatot Eddy dan Kepala BNPT Boy Rafli yang dipilih presiden," tandas Riyanta.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News