Jika tidak dikelola dengan baik, Lucius melihat inkonsistensi itu akan menjadi modal yang merugikan bagi Partai Gerindra untuk mengarungi kontestasi 2024.
Di sisi lain PDI-P mendapat keuntungan yang luar biasa dari strateginya tersebut.
Partai banteng moncong putih itu bisa menjual strategi itu sebagai kampanye politik yang menawan.
BACA JUGA: Peluang PKS Usung Calon di Pilpres 2024? Pengamat: Mimpi!
Selain itu, PDI-P seperti mendapat keleluasaan pilihan politik yang besar. Jika kans Prabowo atau Partai Gerindra meluas, bisa diajak untuk berkoalisi kembali.
Menurut Lucius, ketika opsi itu dipilih maka PDI-P akan tetap terlihat kuat, sementara Partai Gerindra justru sebaliknya.
“Yang lemah itu akan cenderung mencari aman di bawah payung kelompok yang kuat,” pungkasnya.(*)
Jangan sampai ketinggalan! Kamu sudah lihat video ini ?
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News