“Ya itu kan terjadinya para laskar yang mengalami, sementara ketua Komnas HAM itu kan dia enggak mengalami, dia hanya mendengar rekaman voice note dan menyimpulkan hal itu dari voice note,” kata Hariadi
Hariadi sangat menyayagkan hal itu. "Masa sekelas Komnas HAM menyimpulkan dari voice note itu laskar FPI ketawa-ketawa,” ucap dia.
Dari temuan Komnas HAM, eskalasi bentrok mulai terjadi ketika mobil laskar FPI menunggu mobil yang ditumpangi polisi.
Padahal, Rizieq dan rombongannya yang menjadi target dari operasi pembuntutan anggota Polda Metro Jaya telah menjauh dari petugas.
BACA JUGA: Zodiak Tersabar Ditiup Rezeki Pembelah Bumi, Hasilnya Wow Banget
Komnas HAM mengungkapkan, terjadi kejar-mengejar, saling serempet, hingga berujung pada kontak tembak. Akibatnya, dua anggota laskar FPI tewas.
Sementara empat anggota laskar lainnya yang masih hidup ditangkap polisi di Tol Jakarta-Cikampek Km 50. Akan tetapi, keempat laskar FPI itu kemudian tewas dengan tembakan di dada.
“Kalau melawan laskar seperti itu, menurut saya enggak perlu juga dibunuh sampai kayak begitu. Kan lihat sendiri jenazahnya itu kan hasil otopsinya seperti apa,” kata Hariadi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News