"Yang menarik, di 2004, saat SBY berpasangan dengan JK, di putaran pertama Pilpres, Golkar tidak mendukung pasangan tersebut. Barulah di putaran kedua, Golkar berbalik arah mendukung JK dan tidak menang," terang Dian.
Sehingga, kata Dian, pilpres 2004 dan 2009 menjadi pelajaran berharga bahwa Golkar memiliki masalah soal tingkat kesolidan jika berbicara dalam konteks kontestasi di pilpres.
BACA JUGA: Diperiksa KPK, Anak Rhoma Irama Biasa Main Kuda, Bukan Proyek
"Ketua Umum Golkar saat ini, Airlangga Hartanto harus mengerti betul suasana kebatinan tingkat kesolidan internal. Faksionalisasi yang kuat masih dituduh menjadi biang kerok tidak solidnya Golkar," tutur Dian.
Jangan sampai ketinggalan! Kamu sudah lihat video ini ?
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News