Analisis Pakar Hukum Top Bikin Melongo, Strategi Istana Ngeri

Analisis Pakar Hukum Top Bikin Melongo, Strategi Istana Ngeri - GenPI.co
Analisis Pakar Hukum Top Bikin Melongo, Strategi Istana Ngeri (Foto: Instagram/jokowi)

"Karena kematangan politiknya, usianya, belum bisa mencukupi kalau dia mau bertarung di level yang lebih atas. Barangkali dia harus magang dulu sebagai Wali Kota Solo satu periode," beber Refly Harun.

Menurutnya, jika Gibran memiliki peluang, maka anak sulung Jokowi itu akan langsung bertarung untuk Pilgub. 

Akan tetapi, jika tidak ada peluang, maka dia akan bertarung untuk periode kedua.

Refly Harun lantas menyinggung soal kematangan berpolitik Gibran yang belum mencukupi, jika nantinya dia harus melawan Anies Baswedan dalam sejumlah debat.

"Bisa dibayangkan kalau dia head to head dengan Anies, bisa dibantai Anies dalam debat-debatnya kan," jelas Refly Harun.

Oleh sebab itu, Refly menilai penghentian pembahasan RUU Pemilu ini tidak kepada Gibran.

Akan tetapi, lebih pada oligarki kekuasaan Istana yang tidak menginginkan Anies Baswedan menjadi calon presiden potensial.

"Oligarki kekuasaan itu pastilah oligarki yang sekarang berkuasa. Mereka khawatir kalau Anies menjadi tokoh yang akan menjadi presiden di 2024, maka arus kiri luar ini akan digantikan oleh arus kanan. Itu yang sebenarnya lebih dikhawatirkan ketimbang berspekulasi mengenai Gibran," pungkas Refly Harun.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya