GenPI.co 
"Soal Megawati kecolongan dua kali itu, dalam komunikasi politik, MA tak mau kalah. Ingin imbang dan ingin nol-nol dalam menghadapi isu kudeta yang mengarah pada dirinya," beber Ujang Komarudin.
Sementara itu, politikus PDIP Hendrawan Supratikno merespons pernyataan Marzuki Alie tersebut dinilai sangat logis.
"Soal kesaksian yang disampaikan Pak Marzuki Alie, menurut saya logis sekali, karena saat itu memang ada euforia pilpres secara langsung oleh rakyat. Tokoh-tokoh yang populer sedang terpacu adrenalinnya," kata Hendrawan Supratikno, Senin (15/2).
Hendrawan mengungkapkan bahwa cerita yang berkembang memang mirip-mirip semua.
"Versi lain, ada yang bilang, saat ditanya dalam sidang kabinet, saat Pak SBY ditanya apakah akan mencalonkan sebagai capres karena santer disebut-sebut sudah mendirikan partai, Pak SBY mengatakan tidak," beber Hendrawan Supratikno.
Namun, menurut Hendrawan, hal tersebut masih harus dicek. Karena Pak Hamzah Haz dan Prof Yusril pada kesempatan yang sama menjawab 'ya' karena dicalonkan oleh parpolnya masing-masing.
Marzuki awalnya mengira bakal ada rapat dengan SBY. Sebab, ruangan pertemuannya terdapat banyak buku kecil dan pensil.
"Pak SBY menyampaikan 'Pak Marzuki saya akan berpasangan dengan Pak JK. Ini Bu Mega akan kecolongan dua kali ini. Kecolongan pertama dia yang pindah. Kecolongan kedua dia ambil Pak JK.' Itu kalimatnya," kata Marzuki Alie.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
.webp)
