.webp)
“Namun, jika yang diangkat Mega ini juga ternyata tidak jadi terpilih, ini juga bisa terjadi gonjang-ganjing,” katanya.
Menurut Refly, opsi-opsi tersebut memiliki peluang yang sama besar untuk menimbulkan kegaduhan.
Refly lantas memberi contoh kasus Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono yang dianggap punya kekuatan besar di Demokrat.
Akan tetapi, pada 2010, Andi Mallarangeng yang menjadi pilihannya gagal menjadi ketum.
Begitu pula, pada pilihan kedua, yakni Marzuki Alie yang juga gagal menjadi pemenang.
“Malah Anas Urbaningrum yang terpilih meski pada akhirnya terjebak korupsi,” katanya.(*)
Simak video berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News