Hoaks Covid-19 Meresahkan, Widyawati Ngamuk Naik Pitam!

Hoaks Covid-19 Meresahkan, Widyawati Ngamuk Naik Pitam! - GenPI.co
Ilustrasi hoaks. Foto: Shutterstock.

GenPI.co - Pandemi Covid-19 masih belum berakhir, tetapi masih banyak orang yang menyebarkan berita hoaks terkhusus terkait vaksinasi.  

Tercatat saat ini ada 154 informasi hoaks di masyarakat yang terdiri mulai dari penularan, obat, serta chip di dalam vaksin Covid-19.

BACA JUGA: Penembakan Mabes Polri Dianggap Rekayasa, Edi Ngamuk Naik Pitam!
 
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehetan, drg. Widyawati mengatakan, pihaknya menyadari harus ada kesadaran dalam menyaring informasi terkait isu tersebut.
 
“Upaya kami selalu mengimbau masyarakat melakukan penyaringan berita sebelum menyebarkannya,” ujar dia dalam pernyataannya dalam diskusi virtual dialog produktif, Kamis (8/4/2021).
 
Menurutnya, penyebaran hoaks di masa pandemi Covid-19 ini sangat merugikan, sehingga itu bisa menimbulkan rasa tidak percaya kepada otoritas pemerintah dan program vaksinasi yang saat ini tengah berjalan.
 
“Hoaks itu akan kami telusuri dan olah bersama. Karena isu kesehatan perlu ahli untuk klarifikasi. Apabila informasi tersebut salah, maka kami luruskan dengan mengadakan konferensi pers dan menyebarkannya di kanal-kanal kami,” terangnya.
 
Dia menilai, hoaks juga merupakan ancaman global untuk kesehatan masyarakat. Kemenkes sendiri sampai membuat task force untuk menangani berita bohong.
 
Dia juga menyebut, masyarakat perlu dibekali dengan kemampuan literasi digital untuk memahami bahwa tidak semua informasi yang bersumber dari internet itu benar.
 
“Masyarakat perlu diberi tahu dan dipersiapkan terlebih dahulu mengenai informasi bahwa ada pihak-pihak yang tidak ingin bangsa ini keluar dari virus ini. Sehingga, saat masyarakat menerima hoaks, mereka sudah tahu jenis- jenis dan tidak terpengaruh dengan berita bohong tersebut,” jelasnya.
 
Sebagai informasi tambahan, Kemenkes juga telah bekerja sama dengan UNICEF dan KPCPEN dengan melatih 92 ribu vaksinator yang dipersiapkan untuk berhadapan langsung dengan masyarakat.

BACA JUGA: Terorisme Kerap Dianggap Rekayasa, Jangan Kaget Bila.

Mereka dibekali kemampuan berkomunikasi interpersonal yang efektif, karena survei UNICEF menunjukkan bahwa masyarakat yang tidak mengakses media sosial juga mengetahui soal hoaks terkait vaksinasi Covid-19.
 
“Oleh karena itu, mereka perlu pendekatan khusus, terutama dari dokter dan tenaga kesehatan yang masih dipercaya masyarakat,” tuturnya.(*)

Simak video berikut ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya