Terlibat Match Fixing, 6 Pemain IBL Dijatuhkan Sanksi Berat

Terlibat Match Fixing, 6 Pemain IBL Dijatuhkan Sanksi Berat - GenPI.co
Ilustrasi laga Indonesia Basketball League (IBL) 2020 di GOR Sahabat, Semarang, Sabtu, 11 Januari 2020. Foto: IBL

GenPI.co - Sebanyak 6 pemain IBL dijatuhkan sanksi berat. Sanksi itu dijatuhkan lantaran mereka terlibat match fixing.

Direktur Utama Indonesian Basketball League (IBL), Junas Miradiarsyah, membuka semuanya.

Lima pemain dari klub Pacific Caesar Surabaya dan satu pemain dari Bali United Basketball turut serta dalam kejadian tersebut.

BACA JUGA:  IBL Mulai Bergulir, Catat Tanggalnya!

Nama pemain dari Pacific Caesar Surabaya adalah Aga Siedartha, Arisanda, Gabriel Senduk, Yoseph Wijaya, dan Aziz Wardhana.

Sedangkan dari Bali United Basketball, satu nama tersebut adalah Yerikho Tuasela.

BACA JUGA:  Dewa United Surabaya Siap Hadapi IBL 2022 dengan 3 MVP

“Semua pemain yang terlibat kita berikan sanksi larangan bermain seumur hidup dan denda materi sejumlah 100 juta rupiah,” tutur Junas dalam konferensi pers Rabu (29/12).

Sedangkan dari Persatuan Bola Basket Indonesia (Perbasi), sanksi yang dijatuhkan sedikit berbeda.

BACA JUGA:  Atlet IBL Makin Dekat dengan Penggemarnya

“Kepala pelakunya kita berikan sanksi larangan empat tahun, dan pelaku dengan keterlibatan paling kecil terkena larangan satu tahun,” ujar Ketua Bidang Etik Perbasi, Charles Bronson.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya