Dia pun melakukan pemantauan. Hasil pengamatannya, banyak ditemukan sirsak yang sudah masak dibuang karena tidak bisa mengolah.
“Sayang sekali, karena sangat bermafaat untuk kesehatan. Lalu terpikir bagaimana memanfaatkannya," ujar Sucipto.
Untuk memperpanjang ketahanan buah sirsak, dia memilih cara dengan dibekukan.
BACA JUGA: Jual Kolor Cs, Mahasiswi Cantik Sukses Jadi Pebisnis Saat Pandemi
Dengan modal Rp 150 ribu, dia bertekad memulai usahanya.
"Sejak 2014 merintis, dua tahun usaha saya kembang kempis. Alhamdulillah, tahun 2016 mulai banyak peminatnya, bahkan saya sampai kewalahan memenuhi permintaan," bebernya.
BACA JUGA: Wanita Gigih Ini Sukses Bisnis Cilok, Omzetnya Luar Biasa
Kini pasar merespons positif sirsak beku yang diproduksi Sucipto.
Sirsak beku produksinya telah dipasok ke sejumlah pabrik dan restoran di berbagai kota, seperti Jakarta, Banjar, Bali, Surabaya, dan Mataram.
BACA JUGA: Ditantang Dosen, Rici Raih Cuan Ratusan Juta Rupiah dari Paprika
“Permintaan untuk Jakarta dan Banjar saja mencapai 1,5 ton per minggu. Itu pun hanya bisa kami penuhi 1 ton, karena bahan bakunya terbatas,” kata Sucipto.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News