
Namun, soal rasa, kualitas selalu dijaga. Pokoknya, tak kalah dengan berbagai kedai kopi hits di Jakarta.
Sebulan Warkop Bercakap berdiri, pandemi datang dan menghentikan denyut ekonomi berbagai lini.
"Pengalaman pandemi ini luar biasa, di bulan pertama kami tutup satu bulan. Ketika itu para pendiri kebingungan mau buka lagi atau tidak," katanya.
BACA JUGA: Ngopi di Tepi Jalan, Warkop Bercakap Tawarkan Sisi Lain Jakarta
Sebab, jika buka, suasana masih pandemi dan tak banyak orang yang mau keluar rumah.
Namun, dengan kegigihan, kesabaran, dan kerja keras, pahit manis membangun bisnis pun harus dikecap.
BACA JUGA: Indro: Hoegeng Punya Peran Penting dalam Perjalanan Warkop DKI
Tak jarang, dirinya harus berurusan dengan Satpol PP dan terpaksa disegel.
"Hingga kemudian yang jadi pegangan kami ialah 'sehatnya dijaga, sabarnya ditambah'," katanya.
BACA JUGA: Sukses Buka Warkop, Denny Bisa Perlebar Sayap Bisnis
Pelan-pelan warkopnya mulai ramai kembali, dari hanya menyediakan empat meja, kini Hasan harus menambah sampai delapan meja.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News