GenPI.co 
“Ada sambal bajak, cumi, teri, dan lain-lain. Selain itu, ada juga teri kacang dan kentang mustofa,” tutur Aprilia.
Dia memulai usahanya pada 2018. Menurut Aprilia, saat itu sambal dengan berbagai varian belum ngetren.
“Kenapa jualan sambal? Menurut saya, orang Indonesia seperti sulit untuk makan kalau enggak ada sambal. Mereka harus banget makan yang pedas-pedas,” tutur Aprilia.
BACA JUGA: Bella dan Cindy Buka Bisnis saat Kuliah, Omzetnya Sangat Wah
Dia menjual sambal dengan harga di kisaran Rp 30 ribu hingga Rp 250 ribuan.
“Omzet bisa sampai Rp 30 jutaan waktu awal-awal pandemi. Kalau sekarang, mungkin, sekitar Rp 6 juta-Rp 7 jutaan,” tutur Aprilia.
BACA JUGA: BNI Punya Kabar Gembira untuk Pebisnis Porang
Meskipun penghasilannya menurun, Aprilia tidak patah arang. Menurut dia, semangat pantang menyerah adalah modal untuk menjadi pengusaha sukses.
Selain itu, para pebisnis, terutama pemula, juga harus terus bergerak.
BACA JUGA: Depot Tani Jeli Tangkap Peluang Bisnis, Pandemi Makin Ramai
“Jangan kebanyakan mikir. Aksi lebih baik daripada dipikirin terus. Enggak akan jalan kalau dipikirin terus,” ujar Aprilia. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
