
Asep tidak menghamburkan uang yang didapatkannya, tetapi tetap menabung.
Selain itu, dia pun mempunyai tambahan dari uang tabungan selama bekerja. Uang itulah yang digunakan sebagai modal merintis usaha.
"Pemasaran saya langsung menentukan pasar menengah," ujar Asep.
Usaha milik Asep yang diberi nama keramik Plered pun makin berkembang.
Para konsumennya berasal dari berbagai daerah. Pemesanan pun terus bertambah.
"Pengiriman pertama ke luar kota ke Bogor," ujar Asep.
Seiring berjalannya waktu, usaha yang dibangun Asep makin menjanjikan. Omzetnya pun meledak.
Saat ini Asep bisa mendapatkan omzet Rp 60 juta-Rp 70 juta per bulan dari penualan keramik.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News